Ancaman Keamanan Terkait Covid-19

PortalNawacita – Pelaksana Tugas Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani mengatakan turunnya daya beli dan meningkatnya PHK bakal terjadi akibat dampak pandemi Covid-19. Pemerintah mengantisipasi kondisi itu terutama menjelang bulan puasa. Berbagai skema ekonomi sudah disiapkan. Namun pemerintah juga mengantisipasi ancaman stabilitas keamanan dan peningkatan kriminalitas.

“Isu keamanan termasuk hal yang KSP pantau. Meningkatnya angka pengangguran, misalnya, perlu diantisipasi agar dampaknya tidak menimbulkan konflik sosial dan keamanan,” kata Jaleswari Pramodhawardani dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/4/2020).

Untuk mengantisipasi ancaman tersebut, KSP sendiri telah menggelar rapat koodinasi terkait Potensi Gangguan Keamanan selama Penanganan Covid-19 dengan Badan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia, di gedung KSP Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Rapat ini diselenggarakan dalam rangka mengantisipasi risiko peningkatan kriminalitas selama masa penanganan COVID-19. Selain itu juga memastikan bahwa stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat akan tetap terjaga selama masa pandemi ini.

Dalam rapat tersebut, Kabaintelkam Polri diwakili Direktur Keamanan Negara Brigjen Pol Umar Effendi membenarkan adanya risiko tindakan kriminal yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.

“Potensi aksi anarkis dan kriminalitas selalu ada, terutama dalam situasi seperti ini. Untuk itu, kami sudah berkoordinasi hingga level Polsek agar terus melakukan pengawasan dan pembinaan,” kata Umar Effendi.

Ia menegaskan pihak Kepolisian RI akan selalu berada di garda terdepan dalam menjamin keamanan masyarakat.

“Kami menggunakan pendekatan preventif dan persuasif dalam mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat, serta membantu pemerintah mengawal distribusi program jaringan pengaman sosial bagi masyarakat terdampak COVID-19,” terang Umar Effendi.

Saat ini, seluruh jajaran Polda di 34 provinsi bersama TNI sudah membuka dapur umum untuk masyarakat yang membutuhkan makanan. Polri juga sudah memberikan bantuan lebih dari 600 ribu paket kepada masyarakat. (BERITASATU)