Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

G20 Forum Sepakat Pendanaan Penanganan Tuberkulosis di Dunia Naik 4 Kali Lipat

Negara-negara yang tergabung dalam G20 sepakat untuk meningkatkan pendanaan empat kali lipat, dalam rangka penanganan tuberkulosis (TB) di dunia. Investasi yang diberikan setiap tahun sebesar USD 20 miliar.

Negara-negara yang tergabung dalam G20 sepakat untuk meningkatkan pendanaan empat kali lipat, dalam rangka penanganan tuberkulosis (TB) di dunia. Investasi yang diberikan setiap tahun sebesar USD 20 miliar.

“Kita sepakat untuk melakukan investasi sebanyak USD 20 miliar per tahun dari tahun 2023-2030,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dikutip melalui presss release.

Dia menyampaikan, investasi tersebut diperuntukan pengembangan vaksin, obat-obatan dan riset.

Dante menuturkan, komitmen peningkatan pendanaan investasi untuk penanganan tuberkulosis seiring pendanaan ini mengalami penurunan nilai akibat pandemi Covid-19. Periode 2020, seluruh negara berjibaku mengelola dana yang dimiliki untuk penanganan Covid-19.

Dia menyebutkan, pada 2020, investasi penanggulangan TBC sekitar USD 5,3 miliar dari USD 13 miliar yang diperlukan setiap tahunnya. Di tahun yang sama, jumlah uang untuk riset dan pengembangan TB hanya USD 915 juta, masih kurang dari target USD 2 miliar per tahun.

“Untuk pertama kalinya terjadi penurunan pembiayaan program TBC sebagai bagian dari pelayanan kesehatan esensial akibat pergeseran dukungan anggaran untuk mengatasi pandemi Covid-19 menjadi USD 5,3 miliar,” ujarnya.

Dante berujar, apabila nilai pendanaan 5idak ditingkatkan, lebih dari 31 juta orang akan terus meninggal setiap tahun akibat TB, dan ini diprediksi dapat menyebabkan kerugian ekonomi global sebesar USD 18,5 triliun selama periode 2020-2050.

Oleh sebab itu, imbuh Dante, pertemuan G20 side event on TB, tidak hanya sekadar dukungan terhadap helatan 1st Health Working Group, namun sarana bagi para pemangku kepentingan untuk memprioritaskan penanganan TB dan memastikan aspek pembiayaan penanggulangan TB yang memadai, bisa diprediksi dan berkelanjutan agar target eliminasi TB tahun 2030 berhasil.