Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Virus Corona Ganggu Perekonomian Global

PortalNawacita – Virus Corona diprediksi mempengaruhi perekonomian global. Bank Dunia bahkan merevisi angka pertumbuhan ekonomi dunia seiring merebaknya wabah yang dinilai bisa membahayakan rantai pasokan global yang membuat ekonomi dunia melambat.

Bank Dunia memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh menjadi 2,5 persen pada tahun ini dari tahun sebelumnya sebesar 2,4 persen. “Akan ada penurunan perkiraan untuk setidaknya kuartal pertama 2020, sebagian karena China, sebagian karena rantai pasokan,” kata Presiden Bank Dunia, David Malpass seperti mengutip AFP, Rabu (5/2/2020).

Sebelum Corona merebak, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan global tahun ini akan membaik dibandingkan 2019, setelah meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika dan China. Hal yang berkontribusi pada penurunan ekonomi global di 2019.

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengakui bahwa virus Corona menjadi tantangan utama Indonesia di awal 2020. Penyebabnya, tentu saja hubungan ekonomi yang erat, seperti dalam bidang perdagangan dan pariwisata antara Indonesia dengan China.

“Konsensus mengatakan Virus Corona bisa memengaruhi perekonomian kita sebesar 0,1 persen hingga 0,29 persen,” ujar dia.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor Indonesia dari China kurun Januari hingga Desember 2019 mencapai USD 44,58 miliar. Dari total nilai impor USD 170,7 miliar atau turun 9,53 persen dibanding 2018.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pelemahan ekonomi China yang berdampak bagi seluruh dunia termasuk Indonesia, tergambar pada kondisi ekonomi kuartal-I 2020.

“Tapi kuartal I rasanya akan sangat sulit dan itu pengaruhnya ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia baik jalur tourism, harga komoditas dan ekspor kita secara umum,” jelasnya.

Sri Mulyani memastikan, pemerintah akan mendorong sektor lain agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga walau sedikit goyah oleh adanya perubahan pada jumlah kunjungan pariwisata. Dari sisi perdagangan, pemerintah akan memaksimalkan ekspor pertanian, pertambangan dan perikanan.

“Ini terus kita lakukan supaya struktur ekonomi kita menjadi lebih berimbang dari sisi sektoral manufaktur link ekspor dan subtitusi impor tapi kita juga punya pariwisata yang akan terpengaruh perdagangan cukup bagus pertanian kita harus tetap bisa jaga,” jelasnya. (liputan6)