Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Dampak Virus Corona Bagi Perekonomian Indonesia

PortalNawacita– Gerak cepat. Pemerintah berupaya menangkal masuknya Virus Corona ke Indonesia melalui berbagai cara. Mulai dari jalur penerbangan, memperketat akses turis China, hingga proses ekspor dan impor jadi perhatian. 

Pada Senin, 3 Februari 2020, melalui dua menteri, yakni Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, pemerintah mengumumkan untuk menghentikan sementara impor beberapa produk dari China.

Keputusan ini terpaksa diambil sebagai bagian dari upaya mencegah penyebaran Virus Corona ke Indonesia. Penghentian impor berlaku untuk barang konsumsi, komoditas holtikultura, dan hewan hidup.

“Sesuai dengan kondisi yang tidak menentu mengenai virus Corona, kita akan setop sementara untuk pasokan-pasokan makanan dan minuman dari negara yang terjangkit virus tersebut. Nah, ini untuk mengantisipasi kondisi kita dan kondisi secara keseluruhan supaya mencegah tersebarnya virus,” ujar Mendag saat blusukan di Pasar Senen, Jakarta.

Dalam penerapannya, pemerintah benar-benar akan mengembalikan hewan hidup yang saat ini dalam proses pengiriman dari China ke Indonesia. Sementara impor barang, produk holtikultura, hingga buah-buahan masih diperbolehkan masuk. 

Indonesia tak sendiri, penghentian impor dikatakan juga dilakukan negara-negara lain. Memang, Virus Corona saat ini telah menyebabkan kematian ratusan orang di China, Filipina dan Hong Kong. “Ini supaya kita tidak terjangkit. Kita ini kan penduduknya 267 juta jiwa, jadi harus hati-hati,” tegas Mendag.

Pada jalur udara, pemerintah resmi menghentikan sementara penerbangan Indonesia-China, pada Rabu 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB.

“Terkait dengan kebijakan per hari Rabu, penerbangan dari Indonesia ke China sementara dihentikan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pemerintah ikut memberlakukan larangan turis China masuk ke Indonesia. Pembatasan akan dimonitor setiap dua pekan sekali. “Terkait keimigrasian pemerintah akan melakukan mereka yang dari Tiongkok akan dibatasi singgah ke Indonesia, akan dimonitor sampai setiap 2 minggu di bulan Februari ini,” kata dia.

Namun, langkah Indonesia ini menuai protes Dubes Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Xiao Qian. Dia mengimbau Indonesia untuk tidak mengambil tindakan yang berlebihan. 

“Menurut kami, dalam situasi ini kita harus tenang, tidak perlu terlalu overreact (bereaksi berlebihan) dan memberikan dampak negatif terhadap perdagangan, investasi dan pergerakan orang,” kata Dubes Xiao.

Menurut dia, hingga kini belum ada bukti bahwa Virus Corona dapat ditularkan melalui barang-barang impor. Hal yang sama pun juga dinyatakan oleh WHO terkait impor dari China. “Kami pikir bahwa kalau Indonesia benar-benar ambil tindakan itu akan mengakibatkan dampak negatif,” kata dia.

Ia khawatir bahwa keputusan sepert itu dapat merugikan hubungan perdagangan antara kedua negara serta memberikan dampak negatif yang sama-sama tidak diinginkan oleh kedua pihak. Dubes Xiao menambahkan bahwa selama ini, RI-China adalah tetangga dan sahabat baik.

“Kita berharap pihak Indonesia bisa memandang wabah ini dan memandang pencegahan dan penanggulangan secara objektif, rasional dan ilmiah,” tambahnya. (liputan6)