Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Rocky Gerung Sengaja Bikin Gara-Gara Timbulkan Kekacauan 10 Agustus 2023, Masyarakat dan Buruh Tidak Boleh Terprovokasi

Baru-baru ini beredar luas di media sosial video orasi Pengamat Politik Rocky Gerung yang melontarkan kata-kata yang tidak pantas terhadap Presiden Joko Widodo. Dalam video orasi tersebut, Rocky Gerung mengkritik sejumlah kebijakan era Presiden Jokowi dan mengatakan regulasi yang dibuat pemerintah sangat tidak berpihak terhadap kaum buruh. Regulasi tersebut juga mengakibatkan buruh tidak dapat melakukan konfrontasi terhadap kelompok penguasa.  Bahkan, dalam video berdurasi 14 menit 54 detik tersebut, Rocky Gerung juga melontarkan ingin membuat gara-gara dengan Presiden Jokowi dengan menuduh presiden masih ingin berkuasa dan mempertahankan legacy serta warisan kebijakannya dengan cara menjual IKN ke China. Tak hanya itu, Rocky Gerung juga melakukan propaganda untuk mempengaruhi kaum buruh agar melakukan aksi ‘people power’ atau aksi demonstrasi mulai dari 10 Agustus 2023 untuk menciptakan konfrontasi antara kaum buruh dengan kapitalis sebagai respon ketidakberpihakkan Omnibus Law terhadap kaum buruh.

Selama masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Rocky Gerung memang terkenal sebagai pihak oposisi Presiden Jokowi. Sejumlah kebijakan dikritisinya, termasuk kebijakan UU Omnibus Law Cipta Kerja dan UU Omnibus Law Kesehatan. Menurutnya, UU tersebut sangat menyengsarakan rakyat dan hanya menguntungkan pihak pengusaha. Padahal, pasal-pasal kontroversial yang dituduhkan Rocky Gerung dan serikat buruh sengaja dihembuskan agar kaum buruh terprovokasi turun ke jalan menolak kebijakan pemerintah.

Rocky Gerung tampaknya sangat senang melontarkan ucapan-ucapan yang tidak beradab terhadap Presiden Jokowi. Sebagai penyandang gelar pengamat politik, filsuf dan akademisi yang belakangan diketahui tidak memenuhi gelar magister ini sangat berlindung di bawah payung demokrasi sehingga dengan mudahnya menebar provokasi dan ujaran kebencian. Narasi yang ia lontarkan juga menyesatkan. Terbukti saat dirinya di depan ratusan buruh berorasi dengan mengatakan Presiden Jokowi menjual IKN ke China. Padahal, kunjungan Presiden Jokowi ke China pada 27 Juli 2023 lalu dalam rangka kerjasama bilateral sebagai penguatan kerja sama ekonomi dan investasi di IKN. Dari sini dapat diketahui bahwa Rocky Gerung sengaja menggiring opini kaum buruh dan masyarakat untuk menolak pembangunan IKN dengan menciptakan sentimen negatif terhadap upaya presiden menjalin kerjasama dengan investor.

Gelar yang Rocky Gerung sandang sangat diragukan melihat cara dia memberikan kritik dan argumentasi sangat tidak layak dikatakan sebagai ‘Akademisi’. Tampaknya gelar yang lebih cocok disematkan padanya adalah ‘Pengumpat Ulung’, karena memang dirinya lebih lihai memberikan umpatan dan hinaan ketimbang kritik dan saran dalam sudut padang yang katanya seorang ‘Akademisi’ sebab, terdapat perbedaan yang sangat jelas dari upaya seseorang yang hendak memberikan kritik dengan seseorang yang dengan sengaja melakukan penghinaan. Terlebih, apabila dilihat dari prestasi nyata yang ditorehkan Presiden Jokowi selama kepemimpinannya dari berbagai macam sektor dalam negeri hingga mendapatkan pujian dari kancah internasional, ujaran kebencian dan narasi menyesatkan yang dilontarkan Rocky Gerung sangat pantas mendapat kecaman dari berbagai kelompok masyarakat.

Berbicara terkait kecaman, video orasi yang dilontarkan Rocky Gerung alhasil menimbulkan reaksi penolakan dari sejumlah pihak. Hingga saat ini sejumlah laporan pengaduan yang ditujukan terhadap Rocky Gerung terus berdatangan antara lain dari relawan Presiden Joko Widodo, kader PDIP Ferdinand Hutahaen, DPP PDIP, Advokat David Tobing, dan Sayap PDIP Repdem, yang mana mayoritas laporan tersebut berisikan dugaan penghinaan tindak pidana ujaran kebencian berdasarkan sara dan/atau berita bohong. Pihak kepolisian pun akan melakukan klarifikasi kepada para pelapor dan juga saksi yang ada terkait perkara yang dilaporkan, serta melakukan koordinasi dan klarifikasi terhadap para ahli (ahli pidana, ahli bahasa, ahli sosiologi hukum, ahli ITE dan para ahli lainnya.

Seluruh masyarakat berbagai kalangan di beberapa daerah juga secara sangat kompak dan satu suara melakukan penolakan dengan sangat keras dan tegas. Komunitas Jago Abang yang berada di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur (Jatim) seluruhnya telah menyatukan suara mereka untuk melakukan penolakan. Tentunya bukan tanpa alasan, pihak Komunitas Jago Abang menilai bahwa justru dengan adanya aksi demikian akan semakin memperkeruh suasana dan sangat berpotensi memicu terjadinya permasalahan di tanah air.

Lebih lanjut, pihak Komunitas Jago Abang Kabupaten Lamongan juga sangat berharap agar masyarakat tidak mudah terpancing provokasi yang terus sengaja dihembuskan oleh banyak kelompok kepentingan dengan cara menebar ujaran kebencian sehingga menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Apalagi memasuki tahun politik, isu-isu terkait ujaran kebencian dan SARA sangat mudah digoreng oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga timbulnya situasi ketidakstabilan pertahanan dan keamanan negara.

Penolakan terhadap aksi ‘people power’ juga disetujui para Pengurus Cabang GP Ansor di Kabupaten Lamongan. Menurut mereka, adanya gerakan demikian akan semakin memprovokasi masyarakat. Terlebih, ketika masyarakat umum sudah mulai panas dan semakin terprovokasi akibat ulah sekelompok yang tidak bertanggungjawab, sehingga dengan sengaja menciptakan ‘chaos’ yang mana berlindung dari payung demokrasi. Kecaman juga datang dari Relawan Jokowi yang rencananya melakukan aksi turun ke jalan menuntut ‘Tangkap Rocky Gerung’ pada 10 Agustus 2023 nanti.

Ujaran kebencian yang telah dilontarkan Rocky Gerung membuktikan bahwa kebebasan berpendapat di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dijamin sebebas-bebasnya. Namun apakah kata hinaan yang ditujukan kepada pemimpin negara dapat dimaklumi? Rocky Gerung memang hanya bisa menghina presiden berdasarkan ‘mandat’ yang ia terima dari kelompok kepentingan. Kapasitasnya sebagai akademisi amatiran juga hanya bisa mengumpat dan menebar provokasi tidak berdasar.

Maka dari itu, menjadi sangat penting kepada segenap elemen bangsa untuk tidak mudah terprovokasi dengan orasi-orasi yang terus dengan sengaja dihembuskan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan menginginkan agar negara ini mengalami kekacauan sehingga orang atau kelompok tertentu akan mendapatkan keuntungan tersendiri. Mari bersama-sama sebagai warga negara Indonesia dapat menjaga integrasi bangsa agar tidak mudah terhasut dan dipecah-belah oleh kelompok kepentingan.