Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Pelaksanaan Pemilu 2024 Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian memperkirakan momentum pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, berdasarkan pengalaman periode Pemilu sebelumnya, aktivitas ekonomi dalam negeri meningkat, melalui belanja pemerintah dan belanja konsumsi lain, terutama Lembaga Non-profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT).

“Secara historis momentum aktivitas Pemilu, yakni pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif, baik dari sisi pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) riil kita hitung satu sampai tiga kuartal sebelum dan sesudah, komponen naik. Juga terkait konsumsi LNPRT, karena organisasi massa politik di sana,” ujarnya dalam acara Outlook Economy 2024, di kawasan Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Selain itu, ia juga mengatakan aktivitas Pemilu juga akan menumbuhkan PDB riil dan meningkatkan perputaran jumlah uang beredar atau M2. Dengan catatan, stabilitas politik harus terjaga pada momen kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden tersebut.

“Juga dari ukuran money supply (suplai uang) kita, M2 berarti sudah memperhitungkan tabungan deposito dan dana pasar uang, M2 juga confirm pada siklus 5 tahunan memasuki siklus pemilu dan setelahnya justru sangat positif terhadap ekonomi kita,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga memaparkan kinerja perekonomian Indonesia yang selama 8 kuartal berturut-turut berhasil tumbuh di atas 5% hingga Kuartal III-2023.

“Pertumbuhan ekonomi pada 2023 sudah cukup kuat, dan kita optimis pada 2024 akan lebih baik lagi. Apalagi pada Kuartal I-2024 ini kita akan menyambut hajatan Pemilu, tepatnya pada 14 Februari 2024. Tentunya hal ini akan menjadi momentum positif bagi Indonesia,” ungkap Susiwijono.

Selain itu, ia juga mengatakan pemerintah melalui Kemenko Perekonomian sedang memetakan negara tujuan ekspor baru bagi Indonesia. Ia mengungkapkan, pihaknya sedang membidik kawasan Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan untuk menjadi tujuan ekspor baru.

Selanjutnya, ia menjelaskan akan melakukan sejumlah kerja sama perdagangan dengan berbagai lembaga internasional seperti, The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)

“Kita masih ada sedikit optimisme di 2024, beberapa kawasan yang menjadi tujuan ekspor kita. Kita harapkan mulai recover kembali, namun kemarin kita sudah mulai mencari non traditional market, kemarin teman-teman tim nasional mengajukan 12 negara tambahan,” jelasnya.