Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Menteri ESDM Minta Masyarakat Beralih ke Kompor Gas

PortalNawacita – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong masyarakat beralih dari kompor gas menuju kompor listrik untuk mewujudkan efisiensi energi 17 persen pada 2025 seperti ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Hariyanto mengatakan langkah tersebut juga diinisiasi untuk mengurangi beban neraca perdagangan Indonesia karena besarnya impor LPG.

“Seperti kita ketahui saat ini jika kita menggunakan elpiji 70 persennya kurang lebih impor. Bagaimana substitusinya? Kami dari Direktorat Konservasi Energi menggagas bagaimana kalau penggunaan itu bisa disubstitusi dengan kompor induksi,” ujarnya dalam webinar, Rabu (26/8).

Menurut Hariyanto, efisiensi energi juga dilakukan dengan cara menstandardisasi produk-produk rumah tangga. Ia menyebut, misalnya, produksi peralatan seperti televisi, air conditioner (AC), kulkas, hingga lampu harus didorong untuk menggunakan teknologi yang hemat listrik.

“Agar peralatan yang beredar di market nasional itu adalah peralatan-peralatan yang memang efisien sehingga secara langsung kita bisa menghindari pemborosan penggunaan energi,” imbuhnya.

Di luar peralatan rumah tangga, efisiensi energi juga didorong untuk diterapkan pemerintah sektor transportasi yang notabene sektor terbesar yang mengkonsumsi energi sebesar kurang lebih 45 persen.

Karena itu lah ia berharap pergeseran menuju era mobil listrik dapat terakselerasi dengan berbagai insentif yang telah disiapkan pemerintah untuk industri kendaraan listrik.

“Kendaraan listrik ini bisa menggabungkan keduanya antara energi terbarukan dengan energi efisien karena ketika bauran energi terbarukan meningkat efisiensi juga bisa meningkat,” terang Hariyanto.

Selanjutnya efisiensi juga menyasar oleh sektor industri, yang merupakan pengguna energi yang signifikan. Dari data bauran konsumsi energi final per sektor pengguna energi, diketahui bahwa sektor industri menggunakan sebanyak 34 persen dari total konsumsi energi final di Indonesia.

Kementerian ESDM sendiri, terang Hariyanto, telah menyusun target penghematan energi sampai 2025 dengan potensi penghematan energi yang teridentifikasi sampai dengan 2019 adalah sebesar 103 juta SBM.

Sedangkan penghematan energi yang telah tercapai saat ini adalah sebesar 49,3 juta SBM, menyisakan gap sebesar 177 juta SBM. [*]

cnnindonesia.com