Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Kenaikan Minyak Global Akibat Embargo UE Terhadap Rusia

Jakarta –  Harga minyak dunia mengalami kenaikan setelah Uni Eropa (UE) berencana mengembargo minyak Rusia sebagai sanksi terbaru atas invasi ke Ukraina. Terlebih Jerman memberi dukungan kuat atas rencana mengembargo pembelian minyak Rusia itu.

Seperti dilaporkan Reuters, minyak mentah berjangka Brent naik 25 sen atau 0,2% menjadi US$ 107,83 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) naik 17 sen atau 0,2% menjadi US$ 105,34 per barel.

“Harga minyak mentah naik setelah komentar dari menteri ekonomi Jerman yang mendukung larangan impor minyak Rusia dalam waktu dekat ini,” kata Managing Partner di SPI Asset Management, Stephen Innes.

Komisi Eropa disebut akan menyelesaikan draf sanksi keenam terhadap Rusia yang meliputi embargo minyak Rusia. Sanksi tersebut dinilai bisa menjadi solusi terhadap Hongaria dan Slovakia karena sangat bergantung terhadap minyak mentah dari Rusia.

Menurunnya pasokan dan meningkatnya permintaan minyak mentah mendorong harga Brent dan WTI naik lebih dari 40 sen 2 Mei 2022.

Sementara itu, Hungaria dan Slovakia tetap membeli minyak mentah Rusia hingga akhir 2023 berdasarkan kontrak yang ada. Rusia dapat mengimbangi hilangnya pelanggan utama dengan menjual minyak ke importir lain seperti India dan Tiongkok.

Sedangkan OPEC+ diperkirakan akan tetap pada rencananya meningkatkan produksi bulanan secara bertahap.

Di Amerika Serikat (AS), stok minyak mentah naik moderat minggu lalu, menurut Administrasi Informasi Energi AS. Stok naik 1,2 juta barel karena Amerika Serikat (AS) merilis lebih banyak minyak dari cadangan strategisnya.

Stok bahan bakar turun, sebagian karena ekspor produk yang lebih kuat sejak invasi Rusia karena pembeli mencari sumber lain.

Pasar sebagian besar sudah mengantisipasi pengumuman Federal Reserve (the Fed) yang menaikkan suku bunga 50 basis poin untuk menurunkan kenaikan inflasi.

“Pasar naik begitu kuat sebelum pengumuman itu, saya pikir (The Fed) adalah kesimpulan yang sudah pasti,” kata Direktur Riset Pasar Tradition Energy, Gary Cunningham.