Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Ketua Dewan Komisioner LPS, Halim Alamsyah

Yakin Bisa! Ekonomi RI Bangkit di Semester II-2020

PortalNawacita – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi ekonomi Indonesia akan kembali tumbuh pada semester kedua tahun ini sejalan dengan dimulainya tatanan kenormalan baru.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Halim Alamsyah mengatakan, semenjak berlakunya kebijakan pembatasan sosial berskala besar, ekonomi Indonesia menghadapi tekanan, terutama pada kuartal kedua tahun ini.

Namun, dia meyakini, dengan berbagai kebijakan dari pemerintah maupun suntikan likuiditas dari Bank Indonesia, ekonomi Indonesia perlahan akan kembali bangkit dan penanganan Covid-19 juga bisa berjalan secara efektif.

“Kalau PSBB cukup efektif dalam mengendalikan pandemi Corona dan masa transisi yang terkendali, kami sangat optimis, semester kedua ekonomi akan tumbuh kembali,” kata Halim Alamsyah, dalam wawancaranya dengan CNBC Indonesia, Selasa (9/6/2020).

“Kita harap kuartal kedua dapat kita lalui dengan baik, kuartal kedua ini cukup dalam penurunan ekonomi kita,” tegasnya.

Dari indikator likuiditas perbankan, kata Halim, hingga saat ini kondisinya masih cukup sehat. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) industri perbankan terjaga sebesar 22%, masih cukup kuat. Adapun rasio pinjaman terhadap simpanan bank (loan to deposit ratio/LDR) di level 92%.

Sedangkan untuk bank-bank besar LDR mengalami penurunan menjadi sebesar 77% karena bank lebih berhati-hati menyalurkan kredit di tengah menurunnya permintaan kredit baru karena aktivitas ekonomi terguncang pandemi.

“Dengan dimulainya PSBB transisi dan mudah mudahan kita akan mengendalikan wabah corona dengan baik, kita harap permintaan kredit akan mulai naik dan situasinya akan membaik. Recovery terjadi di semester kedua,” katanya.

Menurut Halim, penunjukan Bank Jangkar oleh pemerintah juga mempercepat pemulihan ekonomi nasional bagi bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Nantinya, pemerintah akan menempatkan dananya di Bank Jangkar tersebut.

“Bagi bank mepet [likuiditas] tergantung kekuatan manajemen risiko. Bank sudah berhitung dengan restrukturisasi kredit, kalau memberikan bantalan likuiditas yang lebih tebal, program Bank Jangkar ini akan membantu mereka,” tukasnya.[*]

cnbcindonesia.com