Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

UMKM dan Koperasi Kecipratan Dana Pemulihan Ekonomi

PortalNawacita – Pandemi Covid-19 merupakan kondisi yang sangat berat bagi seluruh pelaku usaha, khususnya bagi koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Padahal kedua sektor itu memiliki peran yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Jumlah pelaku UMKM saat ini mencapai 64,19 juta, maka tak dapat dipungkiri lagi bahwa mereka adalah bantalan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah Covid-19.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, pemerintah masih menyusun skema bantuan finansial maupun non-finansial, bagi sektor perkoperasian yang juga terdampak akibat Covid-19.

Dia menjelaskan, upaya pemerintah memicu kembali geliat sektor UMKM dan koperasi ini untuk menyelamatkan perekonomian nasional, seluruh kementerian, lembaga, stakeholder.

“Serta segenap elemen masyarakat, bisa saling mendukung agar program-program tersebut bisa berjalan,” ungkap dia.

Semua program yang digagas itu bertujuan guna mencegah terjadinya PHK dan memacu momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Namun Pemerintah masih sangat berhati-hati dalam menyusun berbagai stimulus ekonomi sembari mempertimbangkan aspek governance-nya. Karena dalam situasi krisis seperti ini membutuhkan realisasi belanja yang cepat dan tepat.

Sebelumnya, Pemerintah telah meluncurkan program penjaminan kredit modal kerja bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini untuk mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19.

“Kita mendapat dana dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 1 triliun, yang dikelola LPDB khusus untuk memperkuat koperasi dan para UKM yang menjadi anggota koperasi,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan pekan lalu.

Sementara itu, Dirut LPDB KUMKM Supomo menegaskan bahwa pihaknya siap mendampingi pelaku koperasi untuk menentukan skema pembiayaan yang pas dalam kondisi seperti sekarang ini. Adapun hal ini dilakukan, kata dia, karena setiap koperasi pasti memiliki masalah yang tentu berbeda-beda dan harus dibantu. “Kita harus jemput bola. Semua masalah pasti bisa kita diskusikan dan pasti ada jalan keluar,” katanya.[*]