Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Tokoh Gereja Ikut Terlibat Sukseskan Imunisasi Bersama UNICEF, GAPAI dan Dinkes Papua

Jayapura – Pentingnya imunisasi kerap kali masih belum disadari oleh sebagian masyarakat. Hal itu menyebabkan adanya penolakan hingga anaknya enggan untuk diimunisasi.

Kendati demikian, Dinas Kesehatan Provinsi Papua terus berupaya baik secara promotif, preventif maupun kuratif agar imunisasi dapat diterima di masyarakat. Salah satu upayanya adalah dengan berkolaborasi bersama UNICEF, GAPAI Papua serta Tokoh Agama dari Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP).

Health specialist Unicef Papua dan Papua Barat, dr. Ratih Wulandaroe mengatakan bahwa hari ini adalah hari dimana ketiga pihak tersebut melakukan diskusi untuk menyamakan presepsi dan pemahaman terlebih dahulu.

“Hari ini kami samakan dulu pemahamannya, dengan harapan saat diskusi ada kesepakatan peran dari masing-masing pihak,” katanya.

Diungkapkan, pihaknya berharap, Dinkes Provinsi papua dapat menjadi leader atau pemimpin. “Dinkes itu sebagai yang punya tanggung jawab wilayah, sedangkan kami dari UNICEF serta PGGP yang menjadi mitra dalam membantu percepatan peningkatan status kesehatan terutama ibu dan anak,” ungkap Ranti.

Dikesempatan yang sama, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Elia Tabuni, Mgr. MSc, menyampaikan bahwa pihaknya merasa sangat penting untuk bangun program kesehatan ini dengan prinsip kolaborasi.

“Dalam kesempatan ini kami bekerjasama dengan PGGP, karena menurut kami tokoh agama sangat penting. Salah satu program yang kami harapkan adalah program pelayanan imunisasi di setiap tingkatan,” ujarnya.

Maka, lanjut Elia, saat ini pihaknya melakukan koordinasi awal bersama UNICEC, GAPAI dan PGGP untuk mencari model dan langkah yang terbaik sehingga program imunisasi bisa diterapkan di setiap tingkatan khususnya di gereja-gereja di Papua.

Sementara itu, Sekretaris Umum PGGP, Pdt. Cornelius Sutriyono mengatakan pada prinsipnya PGGP sepakat bahwa roh kehidupan itu harus dikerjakan oleh semua pihak termasuk gereja karena gereja dipanggil bukan hanya untuk menyuarakan masalah-masalah iman saja tetapi juga realitas-realitas sosial juga perlu dikerjakan bersama-sama.

“PGGP sendiri adalah bentuk presentative gereja-gereja di Papua yang terdiri dari 58 sinode dan yang hari ini hadir ada 44 sinode. Kami juga melibatkan PGGC di Kabupaten Jayapura dan juga PGGS di Kota Jayapura,” ucapnya.

Pdt. Cornelius berharap melalui diskusi hari ini, ada kemitraan yang terarah dan juga jelas. Pihaknya juga meminta agar pemerintah dan UNICEF jangan bekerja sendiri tetapi libatkanlah juga gereja.

“Tadi kita sudah dengar lewat pemaparan bahwa kondisi kesehatan di Papua bukan makin baik tetapi malah makin buruk. Oleh sebab itu maka pihak gereja selalu ada di pihak terdepan untuk membantu masalah kesehatan-kesehatan masyarakat. Nah kita berharap dari kemitraan ini ada kolaborasi antara UNICEF, Dinkes Papua dan PGGP,” tukas Pdt. Cornelius.