Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Tingkatkan Pasar, Pertamina Beri Bantuan Pelatihan Usaha Rp 849 Juta ke Panti Sosial

PortalNawacita – Pertamina memberikan bantuan modal usaha dan pelatihan untuk tujuh panti sosial dan panti asuhan di Jakarta dan sekitarnya. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh VP CSR dan SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita kepada Ketua Panti Sosial Cahaya Batin dan Ketua Panti Asuhan Nuruz Zahro, di Panti Sosial Cahaya Batin, Jakarta Timur, Selasa (11/8/2020).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman merinci, Pertamina memberikan pelatihan sekaligus dengan praktik usaha dan bantuan perlengkapan pendukung serta pendampingan kepada 450 peserta. Secara keseluruhan, nilai bantuan tersebut senilai Rp 849,4 juta.

Setiap panti diberikan pelatihan usaha yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan, minat dan orientasi usaha masing-masing panti. Ada pelatihan menjahit, pembuatan telur asin, reparasi AC, pembuatan batik celup, organic farming, dan fotografi.

“Kami melihat potensi yang bisa dikembangkan dari anak didik panti. Mereka kami berikan modal dalam bentuk peningkatan skill dan keterampilan sesuai dengan minat dan bakat, sehingga diharapkan dari pelatihan-pelatihan ini dapat menciptakan jiwa usaha yang mandiri, terutama dalam kemandirian ekonomi,” tutur Fajriyah dalam keterangan tertulis.

Pertamina, sambung Fajriyah, menyiapkan instruktur dari kalangan praktisi bisnis yang berpengalaman, sehingga materi yang disampaikan lebih aplikatif. Selain diajarkan keterampilan memproduksi, peserta juga diberi pengajaran teknik pemasaran offline dan online.

Menurut Fajriyah, sebagai BUMN, Pertamina berkomitmen untuk mendukung SDGs (sustainable Development Goals) di Bidang Pendidikan dan ISO 26000 serta menjadi motor penggerak dalam memberdayakan masyarakat agar bisa bangkit setelah menghadapi tantangan Covid-19.

“Pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan pelaku usaha baru yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, serta akan membantu meningkatkan kesejahteraan anak asuh panti,” kata Fajriyah.

Salah satu anak asuh di panti asuhan yang ikut serta dalam pelatihan menjahit, Siti Maemunah mengaku senang mendapat bantuan, pembinaan, dan pendampingan dari Pertamina.

“Saya senang belajar menjahit. Waktu menjahit sepulang sekolah sampai habis ashar. Saya bisa belajar menjahit lurus dan pola. Harapannya ke depan semoga bisa belajar bisa buka butik dan menjadi pengusaha,” ujar siswa kelas 12 ini.

Hal senada diungkapkan Nia Fitriyati yang telah empat tahun tinggal di Panti Sosial Bina Netra, Rungu dan Wicara Cahaya Batin. Ia bercita-cita menjadi pengusaha telur asin. Setiap hari ia menjual telur asin dengan omset tertinggi mencapai Rp 500 ribu.

“Saya tidak akan selamanya di panti. Pada akhirnya saya harus keluar dari panti, dengan pelatihan ini keahlian saya semakin baik lagi. Modalnya saya akan gunakan untuk membuat telur asin lebih banyak lagi,” kata Nia.[*]

detiknews.com