Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat konsultasi dengan DPR di Ruang Pansus B, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/12/2019).

Sri Mulyani Jabarkan Penyebab Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 2,7 Persen

Portalnawacita – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui virus Corona memberikan pukulan besar bagi sektor konsumsi dan juga produksi. Hal ini tercermin jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2020 yang memperlihatkan bahwa kedua sektor tersebut terkoreksi sangat tajam.

Sri Mulyani mengungkapkan, dari sisi permintaan konsumsi termasuk lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) pertumbuhanya hanya berada di 2,7 persen pada kuartal I 2020. Angka ini lebih rendah dibandingkan posisi sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,3 persen.

Padahal sektor konsumsi kontribusi atau pangsa pasar terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 59,4 persen.

Kemudian investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada Kuartal I 2020 hanya tumbuh 1,7 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal I di 2019 investasi yang mencapai 5,0 persen.

“Maka dua-duanya kemudian akan menekan pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan,” kata Sri Mulyani dalam video conference di Jakarta, Senin (18/5/2020).

Tak hanya itu, posisi ekspor impor Indonesia juga terkoreksi mendalam pada posisi kuartal I 2020. Di mana ekspor hanya tumbuh sebesar 0,2 persen. Sedangkan impor tercatat minus 2,2 persen.

“Untuk ekspor impor memang sejak tahun lalu pertumbuhan perdagangan kita internasional adalah paling lemah sehingga memang kondisi saat ini relatif sudah ada di dalam posisi rendah dari sisi supply,” kata dia.

Kemudian, dampak dari penyebaran Covid-19 juga memukul sektor dunia usaha. Di mana sektor manufaktur, perdagangan, dan juga transportasi terkoreski mendalam. Ketiga sektor itu masing-masing hanya tercatat tumbuh 2,1 persen, 1,6 persen, dan 1,3 persen di kuartal I-2020.

“Covid-19 telah memberikan ancaman baik dari sisi permintaan dan dari sisi produksi yang kemudian berpengaruh terhadap keseluruhan outlook pertumbuhan ekonomi kita tahun ini dan juga mempengaruhi kemiskinan dan pengangguran kita,” tandas Sri Mulyani.[*]

Merdeka.com