Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Program Si Ipar Bantu Cerdaskan Anak Bangsa di Pedalaman Papua

Jayapura – Program Polisi Pi Ajar (Si-Ipar) untuk mencerdaskan anak bangsa khususnya di pedalaman Papua Tengah terus ditingkatkan. Kali ini sasaran polisi mengajar menyisir anak-anak usia dini di Kabupaten Dogiyai.

Program Si Ipar melalui Satgas Binmas Ops Rasaka Cartenz guna membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pasalnya tercatat IPM Dogiyai tahun 2022 di Kabupaten Dogiyai masih berada di zona rendah yakni dibawah 60.

Kegiatan belajar yang diselenggarakan di ruangan Sat Binmas Polres Dogiyai, Kamis (11/5/2023) berlangsung dengan penuh kemeriahan. Hal itu terlihat dari 3 anak binaan yakni Derek Giyai, Oskar Giyai dan Paska Wayne, yang menghibur para pendidik dengan bernyanyi dan bermain sambil belajar.

Kasubsatgas wilayah Dogiyai AKP Michael L. Ayomi, S.Sos mengatakan anak-anak didik tadi belajar dengan metode bernyanyi. Dimana para pendidik mengenalkan alfabet dengan cara bernyanyi, sehingga memudahkan mereka untuk menghafal.

“Kita tadi bermain tentang abjad. Anggota kita telah bekali metode pendekatan terhadap anak-anak usia dini, dengan mendidik mereka menggunakan pola bermain bernyanyi,” jelasnya.

“Kalau terlalu serius tidak baik buat anak-anak usia dini. Kita harapkan kedepan anak-anak seperti Derek Giyai dan teman-temannya menyukai dunia pendidikan, sehingga anak-anak ini kedepannya menjadi tumbuh dan berkembang dengan pendidikan yang baik pula,” ujarnya.

AKP Michael menegaskan melalui program Si Ipar kepolisian bisa membantu pemerintah daerah mengurangi angka buta aksara khususnya bagi anak-anak. Lalu kepolisian juga bisa ikut meningkatkan IPM di Dogiyai.

“Kegiatan ini juga sebagai realisasi salah satu bentuk kepolisian Polri kepada generasi muda di Papua, sehingga berdampak pada pendidikan yang merata di seluruh Indonesia,” tuturnya.

AKP Michael menambahkan Derek Giyai merasa senang ketika ditanyai tentang kegiatan belajar yang Polisi, sebab dalam belajar mereka lebih banyak dibuat tertawa.

“Kita mau belajar setiap hari dengan bapak Polisi, kita senang, besok kita datang lagi supaya bisa diajar membaca. Nanti saya juga akan ajak teman-teman yang lain,” kata Michael menirukan bahasa Derek.