Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Perairan Natuna Memanas, Prabowo Bertemua Luhut Bahas Klaim China

Portalnawacita – Sejumlah kapal asing diduga milik China dua pekan lalu memasuki perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia(ZEEI) di perairan Natuna untuk mencuri ikan. Pemerintah Indonesia sudah menyampaikan protes lewat nota diplomatik ke China.

Dalam nota diplomatik itu Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri kemarin kembali menegaskan, menolak klaim historis China atas ZEEI.

“Klaim historis China atas ZEEI dengan alasan bahwa para nelayan China telah lama beraktivitas di perairan dimaksud bersifat unilateral, tidak memiliki dasar hukum dan tidak pernah diakui oleh UNCLOS 1982,” demikian pernyataan yang diberikan oleh Kemlu RI.

Setelah protes dilayangkan oleh Kemlu RI, pihak China berdalih bahwa kapal yang memasuki perairan Natuna masih dalam batas wilayahnya.

Kamis, 2 Januari 2020 TNI AL meluncurkan KRI Tjiptadi-381 dan mengusir kapal-kapal nelayan China yang dikawal Kapal Coast Guard milik negeri tirai bambu itu. Uniknya, tidak hanya kapal nelayan Tiongkok, tetapi juga terdapat sejumlah kapal nelayan Vietnam yang dikawal kapal penjaga pantai milik China itu.

Menyikapi situasi itu, Jumat (3/1/2020), Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

Usai melangsungkan pertemuan, Prabowo mengaku telah banyak berbincang dengan Menko Luhut. Utamanya menyangkut hal-hal yang bersifat dengan urusan di masing-masing sektoral.

Tak hanya kepada Menko Luhut, Prabowo juga mengaku selalu melakukan koordinasi dengan beberapa menko lainnya. Seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, maupun Kemenko Polhukam.

“Saya berkala koordinasi sama menko-menko. Menko Ekonomi, Polhukam ke pak Luhut juga. Kerja sama harus baik,” katanya usai melangsungkan pertemuan di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2019).

Dalam pertemuan ini, Prabowo juga mengaku telah berbincang mengenai nasib perairan Natuna yang saat ini telah diklaim China sebagai daerah teritorialnya. Namun, dalam persoalan itu Pemerintah akan mengambil sikap, utamanya mencari jalan keluar yang tepat.

“Kita tentunya gini, kita masing masing ada sikap. Kita harus cari satu solusi baik lah di ujungnya. Saya kira ada solusi baik,” jelas dia

Menurut Prabowo, solusi terbaik saat ini sangat tepat ketimbang mengambil langkah-langkah tindakan tegas. Sebab bagaimanapun kata dia, China merupakan negara sahabat Indonesia dalam hal perdagangan.

“Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun China negara sahabat,” tandasnya.[berbagai sumber]