PortalNawacita – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Serikat Tani Mandiri (Stam) mendesak agar pemerintah memperhatikan petani pada masa normal baru atau new normal. Sebab, hulu ketahanan pangan adalah pertanian.
Ketua Presidium LSM Stam, Petrus Sugeng mengemukakan, ketahanan pangan menjadi sektor yang harus diperhatikan. Pasalnya, pada masa pandemi ini, nyaris seluruh sumber daya digunakan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok. Akan tetapi, produsen bahan pangan tersebut justru luput dari perhatian pemerintah.
“Saya belum melihat itu ya,” ucapnya, Selasa (2/6/2020).
Menurut dia, petani mestinya menjadi pihak yang diprioritaskan pada masa pandemi Covid-19. Sebab, mereka lah yang secara faktual menyediakan bahan pangan untuk masyarakat. Sementara, pandemi Covid-19 menyebabkan harga berbagai komoditas pertanian jatuh.
“Sayuran, buah-buahan, semua harga jatuh. Tapi belum ada perhatian pemerintah,” ucapnya.
Lebih dari itu, dia mendesak agar pemerintah juga lebih memperhatikan sektor pertanian bahan pangan pokok. Terlebih, pada 2020 ini terjadi banyak bencana yang menyebabkan petani gagal panen.
Terbaru, ribuan petani di pesisir selatan Jawa Tengah gagal panen lantaran bencana banjir rob. Banjir rob menyebabkan ribuan hektare tanaman padi mati. Menurut dia, ini akan sangat berpengaruh terhadap ketersediaan bahan pangan di tingkat lokal.
“Jangan sampai ini juga berakibat kepada kelangkaan bahan pangan di kemudian hari,” tandasnya.
Dia meminta agar pemerintah memprogramkan bantuan untuk petani. Misalnya, dengan kemudahan akses perbankan, bantuan sarana produksi pertanian (saprotan), dan peningkatan infrastruktur pertanian seperti irigasi dan akses jalan pertanian.
“Petani harus didorong agar lebih produktif,” ujarnya.[*]
Gatra.com
More Stories
UU Cipta Kerja Kuatkan Fundamental Ekonomi Nasional
Pemerintah Konsisten Kawal Percepatan Pembangunan di Papua
Pemerintah Bangun Infrastruktur Industri Gula dan Bioetanol di Merauke