Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

In vitro fertilisation, IVF macro concept

Pandemi Jadi Momentum Indonesia Rebut Pasar Wisata Medis Bayi Tabung

PortalNawacita – Akibat pandemi Covid-19, banyak pasien Indonesia tak bisa berobat keluar negeri. Hal ini antara lain disebabkan sejumlah negara, termasuk Singapura melarang pasien baru, datang berobat ke negaranya.

Momentum ini menjadi kesempatan bagi industri rumah sakit Indonesia untuk merebut kembali pasar domestik yang selama ini lari ke luar negeri.

“Di masa pandemi Covid-19, pasien yang biasa berobat ke luar negeri beralih ke dalam negeri. Ini menjadi peluang bagi pasar medical tourism kita, khususnya layanan bayi tabung yang selama ini banyak bocor ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, dan juga Thailand,” kata President Director PT.Morula Indonesia, dr.Ivan R.Sini , SpOG dalam jumpa pers bertema New Life Begin with Morula IVF yang digelar secara online dalam rangka perayaan 22 Tahun Morula Indonesia, Senin (8/6/2020).

Di klinik pelayanan bayi tabung Morula IVF Indonesia yang dipimpinnya, kata dr.Ivan, terjadi peningkatan pasien sebanyak 20%.. ‘Ada peningkatan pasien sekitar 20% yang ingin mendapatkan pelayanan program Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) atau bayi tabung dan mereka ini adalah pasien yang sudah berobat ke luar negeri, tetapi kemudian mengalihkan ke Klinik Morula karena terhalang pandemi Covid-19,” ungkap dr.Ivan.

Kebocoran Rp2,5 triliun Besar pasar wisata medis, khususnya bayi tabung, yang bisa direbut kembali oleh Indonesia cukup menggiurkan. Setiap tahunnya, ungkap dr.Ivan, lebih dari 4.000 keluarga Indonesia melakukan program TRB atau bayi tabung di luar negeri, seperti di Singapura, Malaysia, Thailand, Australia, dan banyak lagi.

“Sangat disayangkan besarnya devisa yang mengalir keluar setiap tahun, diperkirakan mencapai lebih dari Rp2,5 triliun. Morula IVF Indonesia siap untuk bersaing dalam melayani keluarga Indonesia yang ingin menjalani program TRB di luar negeri tersebut,” ungkap dr.Ivan.

Memanfaatkan momentum ini, dr,Ivan mengajak seluruh stakeholder wisata medis Indonesia untuk merebut pasar domestik.

”Kunci merebut pasar domestik adalah edukasi dan promosi kepada masyarakat Indonesia. Kita tunjukkan bahwa kualitas dan layanan kesehatan Indonesia sangat baik,” tegas dr.Ivan.

Demi menjaring pasar TRB domestik, Morula IVF Indonesia melakukan terobosan terbaru melalui kerja sama dengan Indonesian Medical Tourism Board (IMTB) untuk menjaring pasien (medical tourist) baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Sebelumnya, Klinik Morula, kara dr.Ivan, juga berkolaborasi dengan Program Wonderful Indonesia dan Persatuan Rumah Sakit Indonesia untuk mempromosikan layanan bayi tabung kepada pasar domestik.

“Klinik Morula memiliki 40 tenaga staf embriologi yang siap membantu pelayanan program bayi tabung dan penyimpanan sel telur serta sperma atau egg bank dan sperm bank,” kata dr.Ivan. Untuk menjemput bola, calon pasien program bayi tabung, kata Managing Director PT.Morula Indonesia, Ade Gustian Yuwono, bisa diarahkan ke beberapa pusat layanan Morula Indonesia.

“Di bawah payung besar grup BMHS (Bundamedik Healthcare System), menaungi 5 Rumah Sakit Bunda, 10 klinik pelayanan bayi tabung Morula IVF Indonesia, 5 laboratorium klinik Diagnos di seluruh Indonesia yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, Padang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Makassar dan Bali, yang siap melayani pasien dari seluruh Indonesia,” tandas Ade.[*]

investor.id