Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Meriahnya Closing Ceremony KMAN VI Papua di Jayapura

Sebanyak 120 penari kolosal gegap gempita memeriahkan upacara penutupan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI Papua di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Berdasarkan Pantauan Pada Minggu malam (30/10/2022), para penonton yang berada di Stadion Barnabas Youwe (SBY), Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, terpukau dengan penampilan memukau para penari kolosal.

Dengan memakai pakaian adat, ornamen khas daerah serta pernak-pernik khas lainnya, para penari berhasil sukses membuat acara penutupan KMAN VI Papua semakin semarak. “Total penari yang diturunkan dalam malam penutupan KMAN VI Papua sebanyak 120 penari dari hasil penjaringan total 250 penari pada awalnya,” kata Konseptor dan Art Director Tim Penari Kolosal KMAN VI Papua, Jefri Zeth Nendissa kepada Tribun-Papua.com Minggu (30/10/2022).

Jefri menjelaskan, total 120 penari kolosal yang tampil saat closing ceremony KMAN VI Papua tersebut, merupakan gabungan dari pelajar tingkat SMA di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura. “Kemudian sekolah yang berkontribusi menyumbangkan penarinya ialah SMA Negeri 1 Sentani, SMA YPK Sentani, dan SMA Asisi Sentani,” rinci Jefri.

Selain dari kalangan pelajar, pihaknya juga merekrut para penari dari para paguyuban komunitas masyarakat. Lelaki murah senyum itu menjelaskan, proses latihan para penari kolosal menyongsong pembukaan dan penutupan KMAN VI Papua sangatlah disiplin. “Walaupun waktunya memang singkat, karena saat pembukaan tanggal 24 Oktober 2022 lalu, sehingga kamu baru latihan untuk penutupan sejak tanggal 26 Oktober 2022,” katanya.

Ia menjelaskan, kesuksesan para penari dalam tampil saat upacara penutupan KMAN VI Papua tak terlepas dari kerja bersama dalam super tim. “Bukan kami sendiri, tetapi juga ada dari tim artistik, musik, dan pekerja koreografer, pembantunya, dan semua yang telah banyak membantu,” tandasnya.

Secara konsep, ia menyebutkan pihaknya mengusung tema tampilan keanekaragaman budaya nusantara yang ditampilkan dari pulau-pulau besar tambahan Maluku dan Bali, dari kawasan matahari terbit pertama kalinya hingga tempat matahari terbenam. “Kita start dari Papua, kemudian Maluku, Sulawesi, lanjut Kalimantan, Bali, Jawa, hingga Pulau Sumatera,” paparnya.