Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

ilustrasi - beritagar.id

Indonesia Bisa Selamat dari Jurang Resesi, Mungkinkah?

PortalNawacita – Hampir tidak ada negara yang selamat dari bencana pandemi Covid-19. Sektor yang paling terdampak adalah ekonomi. Semua negara yang diserang virus corona sedang menuju jurang resesi. Baik negara miskin, negara berkembang, maupun negara maju. Tak terkceuali, Indonesia, walaupun negeri yang gemah ripah loh jinawi ini memiliki kekayaan sumber daya alam nan melimpah.

Kendati sama-sama “mengurut dada” menyaksikan pertumbuhan ekonomi yang terus terkontraksi, namun Indonesia sedikit terhibur karena angkanya sedikit lebih baik ketimbang negara-negara Uni Eropa.

Pada kuartal I-2020, ekonomi Indonesia masih tumbuh positif sebesar 2,97 persen (yoy). Namun di kuartal II tahun ini mengalami kontraksi hingga 5,32 persen (yoy) sebagai dampak diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menyebabkan aktivitas ekonomi terganggu.

Bandingkan dengan negara lain yang kontraksinya lebih tajam dari Indonesia, seperti yang dialami Uni Eropa yaitu minus 14,4 persen, Singapura -12,6, Amerika Serikat -9,5 persen, dan Malaysia -8,4 persen.

Berdasarkan konsensus global,  resesi ekonomi terjadi bila sebuah negara mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut. Pertumbuhan harus dihitung dengan perbandingan tahun lalu (yoy) bukan secara kuartalan (qtq).

Pada kuartal pertama tahun ini Indonesia masih tumbuh positif, yakni 2,97 persen yoy. Sedangkan di kuartal III punya peluang kembali ke level positif setelah bergeraknya lagi aktivitas perekonomian dengan protokol adaptasi kebiasaan baru.

Banyak pihak optimistis, Indonesia bisa diselamatkan dari jurang resesi. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat, Moch Riezky F Purnomo, misalnya. Mereka yakin, Indonesia tidak akan masuk dalam jerat resesi.

Optimisme yang sama diungkapkan Staf Khusus Presiden Joko Widodo bidang ekonomi, Arif Budimanta, sebagaimana dirilis medcom.id beberapa hari lalu. Ia mengatakan, ekonomi Indonesia belum mengalami resesi, namun tetap bergantung dengan kondisi kuartal ketiga.

“Indonesia punya peluang kembali ke level positif setelah bergeraknya lagi aktivitas perekonomian dengan protokol adaptasi kebiasaan baru,” kata Arif Budimanta optimistis.

Senada dengan Budimanta, Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan PEN, Raden Pardede mengatakan, Pemerintah terus berupaya untuk menghindari resesi. Tugas Komite adalah mencari langkah agar tidak sampai resesi.

“Kalau pengamat atau ekonom mempunyai prediksi, itu berdasarkan tren yang lalu. Dalam hal ini komite dan Pemerintah harus membuat target yang berbeda,” ujar Pardede.

Sebagai bangsa, kita perlu membangun optimisme bersama sembari terus berupaya bersama Pemerintah menyelamatkan negeri ini dari resesi ekonomi. Berbagai upaya yang tengah dijalankan di antaranya adalah pemberian stimulus ekonomi dan mendongkrak konsumsi dalam negeri.

Dengan stimulus itu, aktivitas ekonomi di beberapa sektor sudah mulai bergerak dinamis di tengah pandemi. Jika semangat ini terus dipertahankan, niscaya jurang resesi dapat kita hindari. Semoga.[*]

Redaksi