Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Launching Website Pojok Toleransi, Gerakan Toleransi di Media Sosial

JAKARTA—Sejumlah anak muda berkumpul di Hotel Bintang Baru Jakarta Pusat menghadiri Diskusi Publik Launching Website Pojok Toleransi dan Diskusi Publik dengan tema “Memperkuat Nilai-nilai Toleransi Melalui Media Sosial; Upaya Mencegah Radikalisme di Indonesia” Jumat (17/03).

Acara ini merupakan terobosan baru dari NGO Bahtera Bangsa Indonesia (BBI). Acara dihadiri langsung oleh sejumlah tokoh yang kompeten di bidang kebangsaan; Direktur Klinik Pancasila Dr. Doddy Susanto, SH., M.Si., Kasubdit Kontra Narasi Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana, SH., S.I.K., M.K.P dan Dr. Phi.L. Lily Tjahjandri, M.Hum selaku akademisi dan Dosen di Universitas Indonesia.

Peluncuran web pojoktoleransi.com diresmikan langsung oleh AKBP Mayndra Eka Wardhana secara simbolik dengan pemotongan pita dengan didampingi Doddy Susanto dan Sayuthi (Founder BBI) Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi publik dan dialog terbuka membahas isu-isu kekinian ihwal kebangsaan dan keagamaan.

Founder BBI Ach Sayuthi menyampaikan, launching website ini merupakan tindak lanjut dari Sekolah Toleransi yang sudah dilaksanakan di Bali beberapa pekan yang lalu. Menurutnya, gerakan serupa harus dutransformasikan di dunia digital.

“Ini adalah tindak lanjut dari program lembaga kami setelah melaksanakan launching program sekolah toleransi di Bali beberapa Minggu yang lalu” terang Sayuthi.

Menurutnya, nilai-nilai toleransi harus disampaikan dengan giat di media sosial, sebab banyak sekali konten-konten radikal dan paham yang salah beredar luas di media. Narasi pelaku2 intoler dan radikalisme yang bertebaran di media sosial harus dicounter dengan narasi-narasi kebangsaan yang penuh kedamaian.

Sejauh ini, lanjut dia, narasi ektremis dan kekerasan terus menunjukkan tren baru dan perkembangan yang terus naik dari waktu ke waktu. Belum lagi bangsa sudah dihadapkan pada Tahun Pemilu yang sarat dengan politisasi kepentingan, termasuk di media sosial. 

“Menjadi konsentrasi kami juga, untuk memerangi konten yang menyebarkan nilai-nilai intoleran, ini harus kita perhatikan bersama bersama,” kata Sayuthi menjelaskan. 

Sebagai tambahan, Sekolah Toleransi dengan menggandeng Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI di Gedung Universitas Hindu Negeri (UHN) Sugriwa, Denpasar, Bali Rabu (22/2/2023).   

Sekolah Toleransi berhasil menggagas konsep dan gerakan perdamaian antar umat beragama dengan mengedapankan nilai-nilai yang toleran. Acara yang mengusung tema “Interfaith Studies: Merawat Kebhinekaan, Menyemai Perdamaian” itu melibatkan sejumlah peserta dari berbagai agama di Indonesia, seperti Hindu, Budha, Konghucu, Islam, dan Bahai. Mereka datang dari berbagai universitas yang tersebar di Indonesia.