Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

KKB di Papua masih jadi ancaman bagi masyarakat dan TNI-Polri

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakiri menyatakan, keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di semua wilayah Papua, masih menjadi ancaman yang menimbulkan ketakutan bagi warga masyarakat khususnya pendatang. Untuk itu, kata Kapolda, aparat keamanan tetap mengedepankan pendekatan kesejahteraan dalam penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata yang ada di beberapa kabupaten. 

Fakiri menyebutkan, selama 2022, aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua ada 90 kasus. “Pada tahun 2022, kasus kekerasan KKB pada masyarakat maupun aparat mengalami penurunan sebanyak 16 kasus dari 106 kasus di tahun 2021 menjadi 90 kasus,” kata Fakiri seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Jumat (30/12). 

Kapolda mengatakan, kasus kejahatan KKB ini hanya terjadi di beberapa kabupaten yakni Yahukimo, Intan Jaya, Pucak, Puncak Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, Yalimo, Jayawijaya dan Kepulauan Yapen. 

“Para korban kasus kekerasan KKB ini berasal dari TNI, Polri dan masyarakat yaitu anggota TNI meninggal dunia sebanyak 10 orang dan 14 orang luka, anggota Polri 4 meninggal dunia, 3 orang mengalami luka serta masyarakat meninggal dunia sebanyak 39 orang dan luka 10 orang,” ujar Fakiri.

Sementara korban dari Kelompok Kriminal Bersenjata sebanyak 5 orang. 

“Pemerintah daerah, khususnya para bupati, SKPD dan DPRD diminta untuk tampil di depan agar masyarakat tidak merasa canggung terlibat dalam kegiatan Kepolisian,” kata Fakiri.

Menurut dia, Polda Papua memaksimalkan upaya pendekatan yang lebih humanis, yang diharapkan bisa menjawab berbagai permasalahan yang selama ini kerap menjadi faktor pemicu terjadinya gangguan keamanan di tengah masyarakat.