Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Ken Setiawan: FKPT Lampung Ajak Pemuda Lawan Hoax Intoleransi dan Radikalisme Lewat Karakter ID

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung menggelar kegiatan Kampus Rakyat Terpilih Indonesia (KARAKTER ID), di Hotel Horison, Bandar Lampung, Selasa 11 Oktober 2023.

Hari pertama di isi diskusi kebangsaan yang dihadiri oleh Kasubdit Kontra Propaganda BNPT RI Kolonel Sus Sholahudin Nasution dan Direktur Radar Lampung H Ardiansyah SH.

Narasumber pertama adalah Kasubdit Kontra Propaganda BNPT RI Kolonel Sus Sholahudin Nasution menyampaikan bahwa setiap elemen harus memikirkan dan mengambil langkah strategis serta solusi alternatif atas kebutuhan bangsa akan persatuan dan kesatuan serta karakter dan intelektualitas pemuda untuk menjamin masa depan bangsa. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang dari program KARAKTER ID

“Setiap elemen harus memikirkan dan mengambil langkah strategis serta solusi alternatif atas kebutuhan bangsa akan persatuan dan kesatuan serta karakter dan intelektualitas pemuda untuk menjamin masa depan bangsa. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang dari program KARAKTER ID,” katanya. Tambahnya.

Narasumber kedua Ardiansyah menyampaikan paparan bahwa pengembangan karakter cinta tanah air bisa juga melalui media apapun termasuk media sosial pada masyarakat dengan melibatkan peran pemuda.

“Diharapkan melalui acara ini, mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya generasi muda mengenai betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa lewat media online,” ungkap Ardiansyah.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda dan Pendidikan FKPT Provinsi Lampung Ken Setiawan yang juga merupakan Pendiri NII Crisis Center mengatakan kegiatan Kampus Rakyat Terpilih Indonesia (KARAKTER ID) merupakan salah satu upaya pemerintah khususnya BNPT dalam meningkatkan peran serta pemuda dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian guna mencegah dan menanggulangi bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

“Seiring kemajuan teknologi dan informasi yang saat ini, pemuda dihadapkan pada sebuah system digital dalam semua sendi kehidupan. Baik berinteraksi dengan teman, keluarga atau siapapun, informasi dengan mudah dapat di akses baik informasi yang benar ataupun tidak, dengan adanya kegiatan ini berusaha menyebar dan mencegah faham radikalisme dan terorisme,” ungkap Ken.

Saat ini di Indonesia, kelompok pemuda menduduki hampir seperempat dari total penduduk yaitu sekitar 23,90 % atau sekitar 64,92 juta jiwa yang di dominasi oleh pemuda dengan usia 19-24 Tahun. Tak heran bila pemuda menjadi salah satu kelompok yang rentan menjadi sasaran penyebaran paham radikalisme dan terorisme.

“Maka dari itu, sebagai generasi penerus bangsa, pemuda sebagai subjek aktif yang harus memiliki kesadaran yang tinggi terhadap bahaya ekstremisme dan terorisme, serta mampu mengambil peran aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan,” Tutup Ken.