Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Kabupaten Maybrat Sudah Kondusif, TNI Sudah Bangun 16 Pos Pengamanan

Manokwari – Situasi di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya berangsur kondusif setelah peristiwa pembantaian warga sipil dan 4 anggota TNI AD oleh separatis pada tahun 2021. TNI pun telah membangun 16 pos pengamanan.
“Untuk situasi Maybrat sampai saat ini masih kondusif. Kami telah membangun 16 Pos TNI Angkatan Darat di Kabupaten Maybrat, bisa mencover yang selama ini dikhawatirkan,” jelas Komandan Korem (Danrem) 181/PVT, Brigjen TNI Juniras Lumbantoruan, Jumat (12/5/2023).

Juniras mengaku selain 16 pos di Kabupaten Maybrat, pihaknya juga membangun 6 pos di Kabupaten Sorong Selatan dan 6 pos di Kabupaten Tambrauw.

“Tujuan kami bukan menakuti masyarakat, kami hanya memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan para pekerja yang akan melakukan pembangunan terutama jalan di tiga kabupaten tersebut,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, masing-masing pos dihuni 20 hingga 30 prajurit. Kehadiran TNI AD di tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat.

“Jadi, dimana ada kampung di situ ada TNI. Agar masyarakat merasa nyaman. Di beberapa kampung masyarakat sudah kembali setelah tinggalkan kampung selama 2 tahun,” ungkapnya.

Sementara masyarakat yang belum kembali ke kampung, menurut Juniras memilih tetap menetap karena masalah pendidikan.

“Sebagian masyarakat memang belum kembali, karena anak mereka sudah bersekolah di kota. Namun yang anaknya tidak sekolah, kami harapkan dengan kesadaran,” ujarnya.

Tidak hanya menjaga keamanan, para prajurit juga memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pihaknya membuat 2 satgas di bidang pendidikan dan kesehatan.

“Ada 2 satgas yang kami buat. Yakni Satgas Pendidikan dan Satgas Kesehatan. Untuk Satgas Pendidikan kami membuat perpustakaan keliling dengan mengajar di kalangan anak SD,” ujarnya.

“(Lalu) Akan kita arahkan Satgas Kesehatan untuk membuka Puskesmas keliling dari kampung ke kampung untuk memberikan pelayanan kesehatan,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 55 warga Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya kembali dipulangkan ke Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur setelah mengungsi selama 1 tahun 8 bulan akibat teror kelompok kriminal bersenjata (KKB). Mereka dipulangkan dengan dikawal ketat Satgas Operasi Petik Bintang Polda Papua Barat, Senin (24/4).

“Kami merasa bangga dan bahagia masyarakat bisa kembali ke kampung halaman setelah 1 tahun 8 bulan tidak kembali. Sekarang mereka telah kembali bahkan ada yang mau tinggal di sini dan tentu kita merasa bangga dan akan menjaga aktivitas dan melindungi masyarakat,” kata Kapolres Maybrat AKBP Glenn Rooi Molle dalam keterangannya, Selasa (25/4).