Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Erick Thohir, Menteri Paling Disukai Publik di 100 Hari Kabinet Indonesia Maju

Portalnawacita – Hasil survey Indonesia Political Opinion (IPO), yang dipublish Sabtu (8/2/2020) mencatat Nama Menteri  Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir  menjadi salah satu  menteri yang paling dikenal dan disukai publik dalam 100 hari kerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) – Ma’ruf Amin. Begitu juga kementerian yang dipimpin Erick, menjadi salah satu dati tiga kementerian yang dianggap paling berprestasi.

Di bawah Erick, ada Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Mahfud MD, Tito Karnavian dan Sri Mulyani.

“Kementerian yang paling berprestasi dan dianggap publik baik adalah Kementerian Luar Negeri, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, dan Kemendagri,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia.

Dedi melanjutkan, kementerian yang dianggap kurang produktif dalam persepsi publik yang disurvei adalah Kementerian Agama yang kemudian disusul Kementerian Hukum dan HAM.  Ketiga adalah Kementerian Sosial, lalu Kementerian Pemuda dan Olahraga. Selanjutnya disusul Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Dalam persepsi publik ini, kementerian-kementerian dianggap tidak produktif. Kami juga mempertanyakan perlu tidak kabinet sekarang di-reshuffle atau tidak. Jawabannya mengejutkan, 42 persen publik menganggap pergantian menteri itu perlu, 36 persen tidak, 22 tidak menyampaikan pendapat,” papar  Dedi.

Dalam kondisi demikian, Dedi mengatakan bahwa pertanyaan survei berlanjut pada pertanyaan kementerian mana yang perlu diganti. “Ini yang perlu kita sampaikan, yang layak diganti adalah Menkumham 36 persen, Menteri Agama 32 persen, dan Menkominfo,” ungkapnya.

“Dua menteri (Menkumham dan Menag) ini sebetulnya selaras dengan kinerjanya, karena di awal saja kami punya data bahwa Menkumham adalah yang paling tidak disukai, berkinerja buruk. Jadi linear (antara persepsi publik dan kinerja),” tandas Dedi.

Kendati demikian, publik juga memberi persepsi positif atas program-program pemerintah. Program yang mendapat respons positif adalah program infrastruktur dan pembagian sertifikat hak milik tanah.

“Begitu juga dengan bidang kesehatan dan pemindahan ibu kota. Ini juga sama, dianggap prestasi. Jadi meski belum terjadi. Artinya dalam persepsi publik itu ide yang luar biasa,” pungkasnya.[pinterpolitik.com]