Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

Ekonomi Pulih, BI Ramal Rupiah Kian Perkasa Tahun Ini

Portalnawacita – Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai tukar rupiah cenderung menguat pada tahun ini. Prospek ini sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi global dan nasional yang juga lebih baik dari tahun sebelumnya.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan proyeksi ekonomi global meningkat dari 3,1 persen menjadi 3,2 persen. Peningkatan ini, katanya, terindikasi dari prospek harga komoditas hingga kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Sementara ekonomi Indonesia diperkirakan berada di 5,3 persen atau titik tengah rentang 5,1 persen sampai 5,5 persen pada tahun ini. Proyeksi ini jauh lebih baik dari perkiraan laju ekonomi tahun lalu, yaitu di atas 5 persen.

Sedangkan tingkat inflasi juga diramal terjaga rendah di kisaran 3 persen plus minus 1 persen. Begitu pula dengan Neraca Pembayaran Indonesia akibat derasnya aliran modal asing ke Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir.

“Kalau pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan Neraca Pembayaran Indonesia, seluruh fundamental ekonomi membaik, maka akan mendorong (penguatan) rupiah,” ucap Perry, Kamis (23/1).

Selain dari sisi fundamental ekonomi, Perry mengatakan penguatan mata uang Garuda juga akan terjadi akibat mekanisme pasar.

“Secara supply and demand juga membaik, eksportir komoditas membuat permintaan naik, harga komoditas juga,” katanya.

Di sisi lain, Perry menekankan bahwa penguatan rupiah akan memberi dampak positif kepada perekonomian nasional. Pasalnya, rupiah yang kuat bisa membuat produksi industri berbahan baku impor menjadi lebih efisien.

Dengan begitu, realisasi ekspor pun bisa meningkat. Apalagi ini didukung dengan prospek meningkatnya permintaan global akan produk-produk dari Indonesia selaku salah satu negara mitra dagang.

“Secara keseluruhan, dampak rupiah itu positif untuk pertumbuhan ekonomi. Penguatan rupiah juga akan mendorong investasi dalam negeri,” tuturnya.

Sebelumnya, bank sentral nasional memproyeksi kurs rupiah berada di rentang Rp13.900 sampai Rp14.400 per dolar AS pada tahun ini. Proyeksi ini sedikit menguat dari tahun lalu, yaitu Rp14.000 sampai Rp14.400 per dolar AS. [cnnindonesia.com]