Portal Nawacita

Bersatu Kita Maju

22 Teroris Papua Ditangkap Satgas Damai Cartenz

Jayapura – Aparat keamanan dari personel gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Badan Intelijen Negara (BIN) berhasil mengamankan sebanyak puluhan orang dari anggota kelompok separatis dan teroris Papua itu serta para simpatisan mereka.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Mathius D Fakhiri menyampaikan bahwa saat ini seluruh tersangka yang berhasil diamankan, yakni sebanyak 22 orang dari sarang KST Papua tersebut masih terus dimintai keterangan oleh para aparat penegak hukum di Mapolres Yahukimo di Dekai.

Mereka diamankan dalam sebuah rumah yang diduga menjadi markas atau tempat persembunyian dari gerombolan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua dan para simpatisannya.

Para teroris itu diamankan di Kompleks Obio, Jalan Pertanian Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Penggerebakan pada sarang KST Papua itu dilakukan pada pukul 02:54 Waktu Indonesia bagian Timur (WIT).

Tim Satgas Damai Cartenz dan juga pihak Polres Yahukimo berhasil menemukan serta mengamankan beberapa barang bukti yang dibawa oleh kelompok separatis dan teroris.

Barang bukti itu berupa senjata tajam (sajam) dan senjata tradisional hingga senjata lainnya berupa senapan angin yang diduga memang mereka gunakan untuk terus mengganggu stabilitas keamanan dengan menggencarkan tindakan terorisme di tengah masyarakat Papua.

Operasi ini di pimpin oleh Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Yahukimo, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Alwi Wairooy.

“Tentunya upaya untuk terus menjaga stabilitas keamanan demi bisa mengembalikan situasi yang kondusif serta kedamaian di Tanah Papua, ” Katanya, Minggu 21 Mei 2023.

Bahkan, sebelumnya, Tim Gabungan aparat keamanan dari Polres Yahukimo dan didukung oleh Satgas Damai Cartenz 2023 juga telah melakukan sejumlah penggerebekan lain.

Bisa dilihat bahwa sejauh ini, memang operasi dari aparat keamanan untuk melakukan penggerebekan sarang KST Papua sendiri terus dilakukan pada dini hari. Tentunya strategi itu juga bukan tanpa alasan, karena memang terbukti membuahkan hasil yang maksimal dengan tertangkapnya simpatisan dan para gerombolan kelompok separatis dan teroris tersebut.

Dengan waktu penangkapan yang dilakukan pada dini hari itu, juga menjadi sebuah langkah atau strategi dari aparat keamanan yang sangat tidak ingin melibatkan masyarakat atau warga sipil terlibat, sehingga juga bisa menekan atau meminimalisasi kemungkinan risiko dan potensi jatuhnya korban warga sipil.