PPKM Darurat Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi 2021, Gubernur BI Prediksi 3,8 Persen

PortalNawacita – Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 diproyeksi melambat. Penyebabnya ialah meningkatnya laju penyebaran Covid-19 di pertengahan tahun, yang membuat pemerintah menerapkan PPKM darurat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, pertumbuhan ekonomi tahun ini diproyeksi berada di kisaran 3,7 hingga 4,5 persen saja, lebih rendah dari prediksi sebelumnya yaitu 4,5 hingga 5,3 persen.

“Pertumbuhan ekonomi semester I sekitar 3,1-3,3 persen dan keseluruhan tahun diproyeksi 3,7-4,5 persen setelah menyesuaikan dinamika lonjakan kasus Covid-19 sejak pertengahan Juni,” paparnya dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (12/7/2021). 

Kemudian, dengan adanya PPKM darurat, tingkat konsumsi masyarakat diproyeksi melambat. Pemulihan ekonomi akan tertahan dan pertumbuhan ekonomi kuartal III diprediksi melambat ke 4-5,4 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan, ekonomi 2021 diproyeksi hanya mencapai 3,8 persen setelah penerapan PPKM darurat. Sebelumnya, BI meramalkan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di rentang 4,1-5,1 persen, turun dari proyeksi awal 4,3-5,3 persen. “Asessment BI sementara dengan sebulan pelaksanaan PPKM Darurat maka pertumbuhan ekonomi diperkirakan 3,8 persen. Kita terus monitor perkembangannya secara keseluruhan,” kata Perry.

Selain itu, Kementerian Keuangan juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 hanya berada di kisaran 4 – 5,4 persen. Pemulihan ekonomi akan tertahan, pertumbuhan ekonomi Triwulan III diprediksi melambat ke 4 persen hingga 5,4 persen (yoy/year on year).

Pemerintah juga memperkirakan pada kuartal IV-2021 pertumbuhan ekonomi pada rentang 4,6 persen sampai 5,9 persen. Pemerintah juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Semester I-2021 hanya tumbuh sekitar 3,1 persen sampai 3,3 persen dengan keseluruhan tahun 2021 diproyeksikan tumbuh 3,7 persen sampai 4,5 persen.[*]

jawapos.com